Isi dari rekaman sejumlah pembicaraan antara pesawat Kepresidenan Amerika Air Force One dan Kantor Gedung Putih sesaat setelah Presiden John Fitzgerald Kennedy (JFK) yang telah dibunuh akhirnya diumumkan.
Sebuah rekaman pembicaraan yang diumumkan ke publik adalah sebuah percakapan antara seorang operator radio di Gedung Putih dan dengan Sekretaris Negara.
Sang operator menginformasikan berita tentang tewasnya Kennedy.
Operator tersebut juga menginformasikan harus ada pemimpin baru Amerika Serikat.
Percakapan lainnya yang terdengar emosional dan yang terekam adalah antara Wakil Presiden Lyndon Johnson dan ibu dari Presiden John F Kennedy.
Percakapan itu terjadi dalam waktu tak lama setelah Johnson diambil sumpahnya waktu berada diatas Air Force One untuk menjadi seorang Presiden Amerika setelah Kennedy dibunuh.
Isi percakapan ini berisi bagaimana Johnson dan istrinya--Lady Bird mencoba untuk menghibur Ibundanya Kennedy.
"Kalau saja ada sesuatu yang bisa saya lakukan (saya akan membantu Anda). Saya ingin memberitahu, kami pun merasa sangat berduka," ujar Johnson dalam rekaman tersebut seperti dikutip dailymail.
Semua panggilan telepon ke Pesawat Kepresidenan yang dimasukkan melalui operator telepon di Gedung Putih itu memiliki sistem untuk secara otomatis merekam semua percakapan dari dan juga merekam semua percakapan ke Air Force One.
Rilis percakapan tersebut kemungkinan akan kembali menimbulkan perdebatan seputar kontroversi kematian seorang John F Kennedy.
Seperti diketahui, sejumlah rumor telah menyebutkan, penembakan John F Kennedy merupakan bagian dari konspirasi guna menjatuhkan dirinya dari kursi Kepresidenan.
Sejumlah pihak dicurigai yang menjadi dalang penembakan tersebut, termasuk wakil Kennedy, Lyndon Johnson yang dilantik di pesawat Kepresidenan untuk mengisi jabatan yang lowong Presiden Amerika Serikat.
Spekulasi lain adalah ada kudeta Militer dari beberapa para Petinggi Militer di Amerika Serikat pada kala itu.
Terkait spekulasi soal kudeta militer, dari rekaman yang baru saja dirilis, terungkap pula soal bagaimana seorang ajudan Jenderal Curtis Le May, seorang jenderal yang kerap berbeda pemikiran dengan Kennedy, ia dengan ngotot minta untuk disambungkan dengan Le May, padahal sang Jenderal sendiri masih berada di dalam Pesawat.
Percakapan antara operator Gedung Putih dengan ajudan tersebut mengungkapkan fakta yang lain; Sekretaris Kabinet, Dean Rusk, Jenderal Curtis Le May, dan sejumlah Menteri Kabinet sedang berada di berbagai penerbangan pada saat Kennedy ditembak.
Rekaman dari panggilan telepon Air Force One pun dirilis tak lama setelah Perpustakaan Kennedy mengeluarkan beberapa rekaman di hari-hari terakhir waktu Kennedy berada di kantor.
Presiden AS tersebut tewas karena ditembak pada hari Jumat, 22 November tahun 1963.
Tiga hari sebelum kematiannya itu, Kennedy pernah berbicara kepada seorang pembantu di kantor Presiden.
Kennedy menanyakan soal jadwal kerjanya.
Secara kebetulan Kennedy pun menyebut jika hari-hari tersebut sebagai 'hari yang berat'.
Pada percakapan itu pun terungkap, satu di antara agenda pertemuan Kennedy adalah bertemu dengan seorang Jenderal yang bernama Nasution dari negara Indonesia pada Minggu berikutnya.
"Aku akan menemuinya (Nasution), kapan itu? Senin?, " tanya Kennedy.
Staf menjawab: "Pada hari Senin dan sampai pada hari Selasa"
"Nah, itu adalah hari yang berat, " ujar sang Presiden.
"Itu adalah hari Neraka (hari yang super sibuk) buat Bapak Presiden," ujar staf tersebut.
Tak dinyana, hari sibuk yang disebut oleh sang staf itu menjadi hari untuk pemakaman buat seorang Kennedy.
*tribunnews.com
0 Komentar untuk "John F Kennedy Ditembak Sebelum Bertemu AH Nasution"