Usir Wanita Muslim Dari Kampanye, Trump Dituntut Untuk Minta Maaf


Bakal Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, kembali tersandung masalah. Tim pengamanan kampanyenya di North Carolina mengusir seorang perempuan muslim pekan lalu.

Perempuan yang diusir itu bernama Rose Hamid. Dia datang ke kampanye Trump memakai hijab, kaos bertuliskan 'Salam, saya datang dengan damai', serta atribut bintang kuning, yang menggambarkan perlakuan Nazi terhadap kaum Yahudi di masa menjelang Perang Dunia ke-2.

Hamid, pramugari berusia 56, datang ditemani beberapa aktivis yang ingin melihat langsung materi kampanye bakal capres yang kerap disebut rasis itu.

Di tengah pidatonya, Trump mengkritik Presiden Barack Obama karena bersikap lembek menangani konflik Suriah. Pengusaha properti kenamaan ini lantas mengatakan Obama menolak mengakui biang masalah di Suriah adalah terorisme Islam.

"Jika anda tidak mau mengakui akarnya adalah ajaran Islam, maka semua masalah ini tidak bisa diselesaikan," kata Trump.

Di saat itulah Hamid dan teman-temannya berteriak memprotes. Sebagian pendukung Trump meneriaki rombongan pegiat ini, kemudian meminta satpam mengusir mereka. Hamid secara khusus dicemooh pendukung Trump saat digiring keluar gedung kampanye.

Insiden pengusiran ini mengundang kecaman dari Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) yang menganggap tim kampanye Trump sengaja melakukan diskriminasi. Seperti dilaporkan International Business Times, Minggu (10/1), CAIR mendesak Trump meminta maaf secara terbuka.

"Peristiwa pengusiran perempuan muslim menunjukkan gambaran mengerikan bagi warga negara AS yang memeluk Islam. Partisipasi politik mereka serta nilai-nilai keberagaman yang dihargai di negara ini menjadi ternoda," kata Direktur Eksekutif CAIR Nihad Anwar, dalam keterangan tertulis.

Tak sekadar mengecam, Anwar menuntut Trump meminta maaf atas tindakan pengusiran Hamid. CAIR meyakini adalah hak setiap warga negara untuk setuju ataupun tidak setuju terhadap materi kampanye seorang politikus.

"Donald Trump wajib meminta maaf kepada publik, serta mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa muslim di Amerika adalah sesama warga negara yang setara serta berhak ikut serta dalam proses politik apapun," tandasnya.

Insiden pengusiran Hamid adalah masalah kesekian kalinya antara Trump dan komunitas muslim. Trump dikecam habis-habisan tahun lalu lantaran melontarkan gagasan melarang muslim masuk Negeri Paman Sam, seusai terjadi tragedi penyerangan Paris oleh militan ISIS. Sang miliarder ini pernah juga mengusulkan agar warga muslim diwajibkan memakai baju khusus agar bisa diawasi.

Awal 2016, Trump kembali berulah dengan menayangkan sebuah iklan meminta masyarakat Amerika Serikat untuk menolak muslim masuk ke Negeri Paman Sam itu. Dia mengaitkan idenya dengan penembakan di San Bernardino yang dilakukan suami-istri muslim.



*merdeka
0 Komentar untuk "Usir Wanita Muslim Dari Kampanye, Trump Dituntut Untuk Minta Maaf"

 
Copyright © 2015 Baca Berita - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top