Perjalanan hidup seorang manusia di dunia fana' ini layaknya roller coaster. Ada kalanya kamu di posisi atas, tapi bisa juga kamu akan mendadak meluncur turun ke posisi bawah. Hal itulah yang sepertinya sedang dialami oleh Norman Kamaru. Pria yang berusia 30 tahun itu bahkan harus berjuang jatuh dan bangun usai memilih meninggalkan statusnya sebagai BriPTu di Brigadir Mobile Kepolisian Daerah Gorontalo tahun 2011 yang telah silam.
Setelah popularitasnya dengan aksi lipsync lagu Chaiyya Chaiyya mendadak hilang, Norman pun kudu melakukan dengan berbagai cara demi tetap bertahan untuk hidup di Kota Besar Jakarta.
Sosok yang adalah suami dari Daisy Pandong ini salah satunya adalah ia sampai berjualan bubur Manado di kawasan Jakarta Selatan demi untuk mengumpulkan uang. Namun rupanya tak hanya itu saja, karena Norman pun sampai rela menjadi seorang pengamen loh..
“Saya pernah ngamen di lampu merah Kalibata dari sekitar setengah tujuh pagi sampai jam 12 siang. Penghasilan memang nggak banyak. Beberapa jam pada waktu itu cuma dapat Rp.12.000;- saja. Selain ngamen saya juga pernah kerja serabutan.” ungkap Norman kala ditemui Money pada Sabtu (27/11/15) pekan lalu.
Sebagai pekerja serabutan, Norman memang wajib bersyukur karena memiliki teman-teman yang baik. Di mana dirinya terlibat dalam sebuah proyek syuting video klip dan mendapatkan penghasilan yang lumayan. Lantas apakah saat mengamen, tidak ada seorangpun yang mengenali dirinya?
“Waktu itu saya ngamen memakai sebuah masker atau penutup muka sampai pada dagu. Terus kumis saya yang panjang menutupi mulut. Saya juga menggunakan sebuah topi, jadi mungkin mereka pada nggak ngeh,” lanjut Norman santai.
Norman Kamaru kini juga menjadi seorang ‘Kaki Tangan Penjahat’
Norman Kamaru yang dulu dikenal sebagai Briptu Norman saat masih aktif di POLRI, kini ia mendapatkan peran baru dalam film layar lebar yang berjudul Impian Anak Jalanan. Pada film yang akan memulai syuting perdananya di Kota Surabaya itu, Norman akan menjadi seorang kaki tangan penjahat besar yang mengeksploitasi anak-anak jalanan.
“Saya di sini jadi yang paling jahat, bahkan tak peduli meskipun yang dihadapi anak kecil,” ujar Norman ditemui di sela persiapan road show filmnya di Surabaya, Sabtu, 4 Desember 2015.
Menjadi tokoh antagonis membuat Norman harus terus banyak-banyak belajar. Misalnya ia harus terus rajin berlatih memasang wajah yang lebih garang. Dia mengaku sudah dua kali berakting antagonis di film. Meskipun terasa susah, tapi dia tak bosan-bosannya belajar termasuk belajar dengan aktor senior Cheppy Chandra.
“Saya juga terus belajar, termasuk belajar ke dia,” ucapnya.
Selain Norman dan Cheppy, film layar lebar garapan PT Billiandi Anugerah Gemilang ini juga akan dibintangi sederet nama-nama yang lainnya. Mereka antara lain adalah artis yang cantik Gracia Marcilia, Karissa Dhini, Gonna Nanders, serta dua artis cilik Ayrin Elmira dan Nabil Alfareza.
Film tema anak jalanan ini, pengeluaran anggaran dananya mencapai Rp.2,5 miliar. Ditujukan agar masyarakat dapat memahami bagaimana keras dan bagaimana rumitnya kehidupan anak-anak di jalanan.
“Di film itu, mengisahkan anak-anak yang bernasib tidak beruntung, punya keinginan yang kuat untuk bersekolah. Bukannya tercapai impian dari mereka tetapi malah diperdaya, dipekerjakan sebagai seorang pengemis, sebagai seorang pengamen, mencopet dan aksi-aksi kejahatan jalanan lainnya,” kata produser Billy Ridvaldo.
Proses syuting film ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan Februari tahun 2016 dan akan tayang bersamaan dengan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2016. Tentunya diharapkan agar dapat menginspirasi dan bermanfaat, memotivasi semua pihak untuk dapat mengentaskan anak-anak yang kurang beruntung agar menemukan jalannya menggapai masa depan.
Sementara, Chappy Chandra berharap film ini mampu menginspirasi sekaligus menarik perhatian bagi publik, khususnya pencinta film dalam negeri.
“Saat disodori kisahnya, saya tak perlu lagi untuk berpikir dua kali untuk menerimanya. Apalagi podusernya Billy, dia adalah salah seorang kawan saya sejak lama. Targetnya, film ini mampu meraih Piala Citra,” kata Chappy.
0 Komentar untuk "Kisah Haru Mantan BriMob Norman Kamaru Jadi Pengamen Di Kalibata Dapat Rp. 12 ribu"