Jumat, 18 Desember 2015

Sejarah Jenitri Di Kota Kebumen


Sekitar pada 150 (seratus lima puluh) tahun yang silam orang dari negeri India itu tinggal di Kauman, Kebumen. Dan dia menitipkan Pohon Jenitri kepada seseorang Santri yang mengaji di Masjid daerah Kauman tersebut. Orang India itu pun lalu memberikan suatu bimbingan dari mulai menanam pohonnya hingga cara memanen buah jenitri.

Orang India yang namanya diganti dengan nama Mukti itu juga menampung buah-buah jenitri untuk dibawa ke Negaranya. Dia menghargai satu butir jenitri dengan harga yang begitu tinggi. Hingga kemudian yang menanam pohon jenitri itu pun bertambah banyak dan lahannya semakin luas saja. Masyarakat Desa Penusupan pun kemudian beramai-ramai menanam pohon jenitri tersebut.
Cara menanamnya juga perlu diperhatikan. Terlebih dahulu dengan membuat lubang selebar 30 cm, yang dengan kedalaman sekitar 30 cm. Lubang tersebut juga diberi pupuk kandang dan kemudian dibiarkan terlebih dahulu selama kurang lebih sampai pada waktu 10 hari. Selanjutnya ditanam dan diberi pupuk untuk kali pertamanya. Pohon jenitri juga bisa ditanam di pot.

Apa Itu Jenidri ?
Rudraksha-sebutan jenitri di India adalah tanaman setinggi 25-30 m dengan batang yang tegak dan bulat berwarna cokelat. Sepanjang tepi daunnya bergerigi dan meruncing di bagian ujung. Dalam bahasa India, Rudraksa berasal dari kata Rudra berarti Dewa Siwa dan Aksa berarti Mata. Sehingga arti keseluruhan dari kata itu adalah Mata Dewa Siwa.
Sesuai namanya, orang-orang Hindu pun meyakini Rudraksa adalah sebagai air mata Dewa yang jatuh menitik ke planet Bumi ini.
Tetesan air mata itu pun kemudian tumbuh dan menjadi sebuah pohon Rudraksha.

Wallahu a'lam...



*jenitri2.blogspot.co.id/2015/03/awas-jenitri-palsu-kenali-detil-biji.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar