Bung Karno Rela Ditembak Demi Anak Yang Ditahan Sekutu


Pasca kemerdekaan, terjadi lagi agresi Belanda kedua. Setelah Sekutu berhasil merontokkan dominasi Jepang di Asia dan Asia Tenggara, Belanda segera melancarkan aksi sipil untuk menduduki kembali Negara-Negara jajahannya yang ia namakan dengan Hindia Belanda.
Sementara bagi kita, Hindia-Belanda tersebut sudah terkubur seketika bersamaan dengan tertancapnya Sang Saka Merah Putih, panji milik negara Republik Indonesia. Fase ini disebut sebagai fase sebuah perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan. Masyarakat baru mengakui akan manfaat dari seorang Bung Karno yang menyetujui pembentukan PETA.

Untuk menyongsong mendaratnya kembali Sekutu di bumi Indonesia, Bung Karno sekali lagi menunjukkan karakter yang kuat sebagai lokomotif perjuangan Bangsa. Ia mengatur strategi sebuah perlawanan, mulai dari perlawanan secara diplomasi sampai ke perlawanan dengan bersenjata.
Bung Karno bahkan muncul dan menunjukkan heroisme yang sangat berkobar-kobar.
Berikut adalah salah satu peristiwa yang terjadi di daerah Magelang, yang dikutip oleh Bagin dalam sebuah bukunya “Pemahaman Saya tentang Ajaran Bung Karno.”  Juga ditulis Roso Daras di buku Total Bung Karno.

Tersebutlah pada suatu waktu menjelang tahun 1946 di Magelang, Jawa Tengah. Bung Karno mendengar ada seorang anak menjadi tawanan di markas Tentara Sekutu. Ia pun menuju ke Magelang.
Setibanya didepan markas serdadu Inggris tempat seorang anak Indonesia ditawan, Bung Karno pun berhenti. Ia berjalan dengan tegap dan dengan mantapnya menuju pintu gerbang benteng serdadu Inggris dengan satu tekad,  yaitu membebaskan seorang anak yang ditahan oleh musuh.
Langkahnya semakin mendekati pada jarak sasaran tembak, ketika terdengar teriakan, “Jangan tembak!”.  Siapa pun serdadu yang telah berteriak melarang pasukannya untuk menembak “seseorang” yang datang untuk menyetor nyawa, betapa pun telah melemahkan nafsu menembak setiap Prajurit yang sudah membidik.
Faktanya adalah, memang tak satu peluru pun dimuntahkan oleh Prajurit-prajurit Sekutu. Sebaliknya, Bung Karno pun masuk dan sebentar kemudian sudah keluar dengan membawa seorang anak berusia belasan tahun yang menjadi tawanan serdadu Inggris tersebut.

Peristiwa itu pun telah mengukuhkan pribadi seorang Soekarno yang dengan sukarela menawarkan nyawanya untuk ditukar dengan seorang tawanan anak. Kisah itu tidak hanya merasuk menyemangati setiap Prajurit dengan bersenjata bambu runcing, tetapi juga terdengar hingga ke telinga para Jenderal Sekutu.



*nasional.news.viva.co.id
0 Komentar untuk "Bung Karno Rela Ditembak Demi Anak Yang Ditahan Sekutu"

 
Copyright © 2015 Baca Berita - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top